Laman

Bisa jadi ini merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat, bisa jadi ini suatu ilmu yang sangat berharga.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Percepat loading page dengan CSS

Posted by Rayap Jalanan 07.15, under | No comments

Teknik kompresi pada CSS paling tidak mampu meningkatkan performa loading page blog anda. Disini bukan dalam artian super cepat ya, tapi cenderung ke arah optimalisasi CSS. Jika kita bicara masalah kecepatan loading page, CSS Compress ini cuma salah satu bumbu penyedap saja, tidak ada cara sebagus apapun selain optimalisasi pada size image (jangan dibandingkan dengan kecepatan koneksi internet dulu ya...kita anggap saja koneksi yang kita gunakan sama).
CSS Drive - CSS Compressor merupakan salah satu layanan gratis yang biasa om gunakan untuk keperluan ini. Yang menarik, tools ini menyediakan 3 level mode kompresi berbeda yaitu Light, nomal dan Compact. Cara kerjanya, metode kompresi CSS ini berusaha memperkecil ukuran dengan menghilankan spasi dan komentar yang tidak diperlukan. Om sarankan untuk yang baru utak atik CSS jangan langung mencoba mode Super Compact dan Strip All Comments..sebaiknya gunakan mode Light dan don't strip any comments terlebih dahulu. Untuk yang sudah mengerti bisa mencoba level kompresi selanjutnya pada pilihan Advanced mode.
Selain fungsi Compress tentu kita juga mengenal mode Uncompress. Biasanya uncompress digunakan sebagai kebalikannya. Sayang CSS Drive tidak memiliki fungsi ini, jadi om sarankan kita bisa mencoba pada layanan ini CSS Optimizer.
Cara Kompresi CSS pada Blogger:
(sebelumnya jangan lupa backup semua kode pada halaman Edit HTML)
Pada halaman Edit HTML, Code CSS biasanya terletak diatara kode silahkan copy-paste semua kodenya kemudian lakukan kompress pada tools diatas, jika sudah..copy-paste lagi kode yang sudah di compress ke halaman Edit Html pada posisi semula.
Selamat mencoba.

Perjalanan music Rock Underground di Indonesia

Posted by Rayap Jalanan 07.07, under | No comments

EMBRIO kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang PePegangsaan, Gypsy (Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia.

Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band-band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah hanya sedikit saja album rekaman yang terlahir dari band-band rock generasi 70-an ini.

Dekade 80-an tercatat sebagai masa perkembangbiakan rock n’ roll dan mulai bergeraknya subkultur ini ke arah industri. Tokoh sentral yang dominan mewarnai perkembangan musik rock di era 80-an tentu saja Log Zhelebour asal Surabaya. Mantan pengusaha rental lampu disko yang nekat mengkapitalisasi musik rock berkat dukungan perusahaan rokok ternama ini secara berkala sukses mengorganisir Festival Rock Se- Indonesia yang babak finalnya selalu digelar di kota pahlawan Surabaya. Gara-gara festival inilah media massa nasional kemudian mengklaim Surabaya sebagai barometer musik rock Indonesia.

Ajang kompetisi band-band rock nasional yang digelar sejak 1984 ini di kemudian hari banyak melahirkan alumni-alumni rock kugiran yang namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.

Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988.

Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal. Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary).

Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya. Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version!

Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia.



sumber: http://soulidaritas.wordpress.com/2008/01/03/perjalanan-music-rock-underground-di-indonesia/

Sabtu, 13 Agustus 2011

Download Gratis mp3 Gothic-Metal

Posted by Rayap Jalanan 22.19, under | 1 comment